Potongan cerita pendek - kelas kosong masa SMA yang mengingatkanku pada dirinya
Recent newsCerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read more(Comments)
Satu upaya memerangi pandemi virus corona atau Covid-19 yakni dengan physical distancing.
Buat Anda yang sedang melakukan physical distancing dengan tetap beraktivitas di rumah aja, ada beberapa serial Netflix terbaik yang harus ditonton untuk membuang rasa bosan.
Serial Netflix terbaik ini direkomendasikan langsung oleh para pemain dan sineas film Indonesia.
Mulai dari Hannah Al Rashid, Adipati Dolken, hingga Lukman Sardi mengungkapkan serial film favoritnya di penyedia layanan media streaming digital ini.
Tayangan terbaik ini mencakup berbagai genre, mulai dari serial When They See Us hingga serial Kingdom.
"Tujuh pemain dan sineas film Indonesia, memberikan rekomendasi tayangan Netflix yang tidak boleh dilewatkan lewat akun media sosial @NetflixID," tulis pihak Netflix dalam siaran pers yang dikutip Tribunnews.com pada Selasa (7/4/2020).
Selain itu, Netflix menyuguhkan banyak pilihan tayangan berkualitas dalam berbagai genre untuk para penggemar film dan serial di Indonesia.
"Anda bisa tersihir dengan keajaiban dunia Ghibli, terpukau dengan film-film pemenang penghargaan seperti Roma dan Marriage Story, serta tenggelam dalam berbagai cerita cinta unik dari Korea," tulis pihak Netflix dalam siaran persnya.
7 Serial Netflix Terbaik Rekomendasi dari Para Pemain dan Sineas Film Indonesia
1. When They See Us
Film ini direkomendasikan oleh aktris, model, pembawa acara, serta aktivis Indonesia yang bernama lengkap Hannah Aidinal Al Rashid.
When They See Us diangkat dari kisah nyata yang menceritakan sebuah kasus terkenal mengenai lima remaja kulit berwarna yang divonis bersalah atas pemerkosaan yang tidak mereka lakukan.
Kelima remaja ini adalah Antron McCray, Kevin Richardson, Yusef Salaam, Raymond Santana, dan Korey Wise, yang dijuluki sebagai Central Park Five.
Baca: Sri Mulyani Incar Pajak untuk Zoom dan Netflix karena Banyak Diakses Selama WFH
Baca: Memakan Korban, Aktor Hollywood Bintang Netflix YOU Mark Blum Meninggal karena Corona
Hannah mengatakan, film When They See Us menampilkan sebuah perjalanan kemanusiaan paling menyakitkan.
Selain itu juga film ini sangat menunjukkan pengadilan yang rasis.
Hannah mengungkapkan, film When They See Us berhasil menggerakkan hatinya.
"When They See Us adalah serial yang sangat penting."
"Ava Duvernay membawa kita dalam sebuah perjalanan kemanusiaan paling menyakitkan dan memilukan mengenai lima bocah laki-laki yang diperlakukan secara tidak manusiawi oleh masyarakat dan sistem pengadilan yang rasis."
"Tidak ada serial lain yang menggerakkan saya seperti ini," ujar Hannah Al Rashid.
2. The Naked Director
Film ini direkomendasikan oleh Dennis Adhiswara seorang aktor yang pernah membintangi film Ada Apa dengan Cinta, Kwaliteit 2, dan Jomblo.
Serial ini mengikuti jatuh bangun perjalanan Toru Muranishi, seorang sutradara video dewasa di Jepang yang menentang norma-norma budaya kuno di negaranya untuk mengikuti ambisinya.
Baca: Aktor Netflix Italia Terjebak dengan Jenazah Corona Berjam-jam
Baca: Dikabarkan Keluarkan Fatwa Haram Netflix, Begini Penjelasan MUI
Menurut Dennis, serial ini menyuguhkan pengetahuan tentang kewirausahaan.
"Pada awalnya, mungkin penonton hanya tertarik dengan premis-nya yang nakal dan berani."
"Tetapi, penonton sebenarnya sedang disuguhi sebuah 'materi kuliah' mengenai kewirausahaan dalam kemasan yang intens, dramatis, dan gilanya: based on true story!" ujar Dennis.
3. 13 Reasons Why
Film ini direkomendasikan oleh seorang aktris Indonesia yang namanya mulai dikenal setelah membintangi film Ada Apa Dengan Cinta pada 2002, Adinia Wirasti.
Film 13 Reason Why diangkat dari novel terlaris karya Jay Asher.
13 Reason Why menceritakan kisah remaja laki-laki bernama Clay Jensen yang menemukan kaset berisi rekaman dari Hannah Baker, teman sekaligus tambatan hatinya yang bunuh diri.
Dalam kaset tersebut, Hannah menjelaskan 13 alasan mengapa ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Menurut Adinia, 13 Reason Why dapat menjadi public service announcement untuk mental health.
"Kenapa? Karena film atau serial seperti ini bisa menjadi sarana kita semua untuk menjangkau mereka yang hidup dengan mental health issues, yang membutuhkan dukungan sebanyak-banyaknya."
"Bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga sedikit banyak menjadi public service announcement untuk mental health," ujar Adinia.
4. Money Heist
Film yang bercerita tentang aksi kriminal ini direkomendasikan oleh aktor kelahiran Bandung, Adipati Dolken.
Money Heist menceritakan tentang seorang dalang aksi kriminal yang dipanggil dengan The Professor.
The Professor merencanakan aksi perampukan terbesar dalam sejarah.
Satu aksinya yakni mencetak milyaran mata uang Euro di Royal Mint Spanyol.
Pria ini pun merekrut delapan orang dengan kemampuan berbeda-beda yang rela melakukan apapun untuk membantunya menjalankan misinya.
Musim keempat Money Heist telah hadir di Netflix sejak 3 April 2020.
"Menurut saya, di serial Money Heist atau La Casa de Papel, saya merasakan kalau hidup itu kurang lebih mirip seperti sebuah heist."
"Kita harus pintar-pintar menyusun strategi ketika menjalankannya dan bagaimana kita akan berhadapan dengan pola pikir berbeda setiap manusia," ujar Adipati Dolken.
5. Kingdom
Film ini direkomendasikan oleh seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara asal Indonesia, Salman Aristo.
Film ini menceritakan sebuah kerajaan yang porak-poranda akibat korupsi dan kelaparan, tersebar rumor mengenai kematian sang Raja, serta wabah yang membuat penderitanya menjadi tak bisa mati dan lapar akan daging manusia.
Sang Putra Mahkota, yang menjadi korban konspirasi, memulai perjalanan untuk mengungkap kejahatan yang terselubung dan menyelamatkan rakyatnya.
"Selain bagus secara pengerjaan, isi serial ini juga tidak satu dimensi."
"Meskipun fokus utamanya tentang masyarakat yang ditantang wabah, serial ini menjadi berbobot karena masih bisa mengangkat intrik politik dan kemanusiaannya," ujar Salman Aristo.
6. Rise of Empires: Ottoman
Rise of Empires: Ottoman adalah sebuah docudrama sejarah mengenai kisah Kejatuhan Konstantinopel dari perspektif rakyat Turki.
Film ini direkomendasikan oleh pemeran dan sutradara, Lukman Sardi.
"Saya suka tema yang diangkat di serial ini, terlebih karena saya suka sejarah."
"Serial ini memiliki cara bertutur yang unik, seperti dokumenter yang dibuat menjadi feature film," ujar Lukman Sardi.
7. Ugly Delicious
Film ini direkomendasikan oleh seorang produser film Indonesia, Sheila Timothy.
Ugly Delicious menceritakan sosok David Chang, seorang koki pemenang penghargaan.
Ia tampil dalam sebuah acara yang membawanya keliling dunia untuk berwisata kuliner.
David juga ditemani oleh berbagai penulis, aktivis, seniman, dan koki lainnya yang memanfaatkan makanan untuk mendobrak hambatan budaya.
"Acara ini bercerita mengenai makanan dan masakan, tetapi juga tidak melupakan elemen penting yang melingkupinya, yaitu manusia dan budaya."
"Film atau serial tentang makanan selalu punya tempat spesial di hati saya."
"Ini salah satu alasan yang membuat produksi film Tabula Rasa menjadi sangat berkesan dan saya berencana untuk memproduksi food film lagi di tahun ini," ujar Sheila Timothy.
Cerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read moreDalam konteks formulir C Plano pada Pilkada, singkatan “KWK” berarti “Kepala Wilayah Kerja”. Formulir C1-KWK Plano adalah catatan hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Formulir ini mencatat secara rinci perolehan suara di setiap TPS dan merupakan bagian penting dalam proses rekapitulasi suara.
read moreThe **Department of Government Efficiency (DOGE)** is a proposed initiative by President-elect Donald Trump, aiming to streamline federal operations and reduce wasteful spending. Announced on November 12, 2024, the department is set to be co-led by tech entrepreneur Elon Musk and former Republican presidential candidate Vivek Ramaswamy.
read moreKyle Singler is a former professional basketball player known for his collegiate success at Duke University and his tenure in the NBA.
read morePete Hegseth is an American television host, author, and Army National Guard officer, recently nominated by President-elect Donald Trump to serve as the United States Secretary of Defense.
read moreAnne Applebaum is a renowned journalist, historian, and author whose works delve into some of the most pressing and complex topics of the modern era. Her expertise lies in examining the intricacies of authoritarian regimes, the rise of populism, and the fragility of democratic institutions. Her Pulitzer Prize-winning book, "Gulag: A History," offers an in-depth exploration of the Soviet labor camp system, shedding light on the human suffering and ideological underpinnings of one of the 20th century’s most oppressive systems.
read morePlexity AI is a marvel of our times—a confluence of technological ingenuity and the boundless hunger for understanding. At its core, Plexity AI represents an advanced synthesis of artificial intelligence and machine learning, built not merely to mimic thought but to empower it. Unlike earlier iterations of AI, which focused on specialized tasks or data crunching, Plexity seems designed to operate as an expansive intellectual partner, capable of untangling the Gordian knots of complexity that define the modern era.
read moreCollaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without
Comments