Potongan cerita pendek - kelas kosong masa SMA yang mengingatkanku pada dirinya
Recent newsCerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read more(Comments)
Siapa yang masih suka bermain HP sebelum tidur, apalagi saat lampu kamar sudah dimatikan?
Setelah kamu baca artikel ini lebih baik tinggalkan kebiasaan itu sebelum hal buruk terjadi terhadapmu.
Bisa-bisa kamu menyesal seumur hidup.
Diketahui bahwa bermain hp dalam kondisi gelap memang tidak baik untuk kesehatan mata.
Melansir laman Instagram @dokter_pedia, berikut sebab-sebab mengapa kamu harus menghentikan kebiasaan bermain hp atau gadget lainnya dalam gelap:
1. Merusak Retina
Dampak ini sudah banyak diketahui oleh orang, namun sering diabaikan karena merasa bukan dampak yang besar.
Namun, kalau hal tersebut sering dilakukan akan sangan berbahaya lho.
Layar telepon genggam memancarkan sinar biru atau blue light, yang digolongkan sebagai high-energy visible light (HEV), yaitu sinar tampak dengan panjang gelombang yang relative pendek (415 – 155 nanometer) dan tingkat energi tinggi.
Paparan langsung sinar biru kepada mata dapat menembus bagian luar mata hingga bagian dalam, sehingga menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina.
2. Kurang Tidur
Dirasakan atau tidak, saat kamu akan tidur dan malah memandang layar hp, justru rasa kantukmu hilang.
Ternyata sinar biru juga bersifat supresif terhadap produksi melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus bangun dan tidur.
Secara kimiawi, hormon melatonin menyebabkan rasa kantuk dan menurunkan suhu tubuh.
Produksi melatonin ini dapat dihambat oleh cahaya dan diinduksi oleh gelap.
Maka itu, memainkan gadget dalam gelap dapat menyebabkan penggunanya kesulitan tidur.
3. Meningkatkan Resiko Kanker
Menatap layar ponsel dalam gelap secara terus menerus juga dapat menimbulkan resiko terkena kanker.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Cancer Prevention, paparan sinar biru akan meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita hingga 17 persen.
Para peneliti mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh cahaya biru yang menekan produksi melatonin (hormon yang juga berfungsi untuk ‘menidurkan’ sel-sel kanker) dan meningkatkan produksi hormon estrogen yang memicu kanker payudara.
4. Melemahkan Otak
Paparan layar ponsel pada tubuh manusia secara terus menerus dapat mengakibatkan kurang tidur.
Kondisi tersebut menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya melemahnya daya ingat.
Ketika tubuh tidak mendapat tidur yang cukup, konektivitas neuron di hippocampus (bagian sistem otak besar yang memerintah berbagai fungsi tubuh) akan melemah, sehingga daya ingat akan menurun.
5. Meningkatkan Resiko Depresi
Sebagai efek lanjutan dari kurang tidur yang disebabkan oleh paparan sinar biru, pengguna ponsel dalam gelap akan memiliki resiko tinggi untuk mengidap depresi.
Hal ini karena sinar biru menekan.
Cerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read moreDalam konteks formulir C Plano pada Pilkada, singkatan “KWK” berarti “Kepala Wilayah Kerja”. Formulir C1-KWK Plano adalah catatan hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Formulir ini mencatat secara rinci perolehan suara di setiap TPS dan merupakan bagian penting dalam proses rekapitulasi suara.
read moreThe **Department of Government Efficiency (DOGE)** is a proposed initiative by President-elect Donald Trump, aiming to streamline federal operations and reduce wasteful spending. Announced on November 12, 2024, the department is set to be co-led by tech entrepreneur Elon Musk and former Republican presidential candidate Vivek Ramaswamy.
read moreKyle Singler is a former professional basketball player known for his collegiate success at Duke University and his tenure in the NBA.
read morePete Hegseth is an American television host, author, and Army National Guard officer, recently nominated by President-elect Donald Trump to serve as the United States Secretary of Defense.
read moreAnne Applebaum is a renowned journalist, historian, and author whose works delve into some of the most pressing and complex topics of the modern era. Her expertise lies in examining the intricacies of authoritarian regimes, the rise of populism, and the fragility of democratic institutions. Her Pulitzer Prize-winning book, "Gulag: A History," offers an in-depth exploration of the Soviet labor camp system, shedding light on the human suffering and ideological underpinnings of one of the 20th century’s most oppressive systems.
read morePlexity AI is a marvel of our times—a confluence of technological ingenuity and the boundless hunger for understanding. At its core, Plexity AI represents an advanced synthesis of artificial intelligence and machine learning, built not merely to mimic thought but to empower it. Unlike earlier iterations of AI, which focused on specialized tasks or data crunching, Plexity seems designed to operate as an expansive intellectual partner, capable of untangling the Gordian knots of complexity that define the modern era.
read moreCollaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without
Comments