Sebanyak 30 orang meninggal dunia dalam kebakaran yang terjadi di sebuah pabrik pengisian korek api gas di kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, pada Jumat (21/06).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara, Riadil Lubis, menyatakan kepada BBC News Indonesia bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB akibat ledakan di pabrik korek api tersebut, penyebab ledakan belum diketahui.

Pabrik itu sendiri merupakan sebuah rumah di kawasan pemukiman yang digunakan sebagai pabrik isi ulang korek api gas.

• Penampakan kebakaran di Katedral Notre-Dame, Paris
• Kebakaran di asrama salah satu klub bola terbesar Brasil, 10 pemain muda meninggal
• Kerusuhan dan kebakaran Rutan Siak: Puluhan napi masih kabur, sepucuk senjata api hilang

Ke-30 korban meninggal - terdiri dari 27 orang dewasa dan tiga anak-anak - dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk keperluan identifikasi.

Adapun mengenai bagaimana korban meninggal dunia masih dalam proses penyelidikan.

Hak atas fotoRIADIL LUBISImage captionKebakaran di pabrik korek api ini terjadi di kawasan pemukiman, memakan korban jiwa 27 orang dewasa dan tiga anak-anak.

Selidiki perizinan

Menurut Riadil, tiga orang anak yang menjadi korban diduga bukan pekerja di pabrik tersebut. "Tiga orang anak ini diduga bukan pekerja, tapi ikut orang tuanya bekerja. Mungkin digendong," katanya.

Sore hari, api sudah berhasil ditangani oleh dinas pemadam kebakaran Langkat, dan di lokasi dipasangi garis polisi untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara sudah menurunkan tim dengan Badan Penanggulangan Bencana Langkat. Termasuk di dalam tim ini adalah tim investigasi dari Dinas Tenaga Kerja Langkat yang menyelidiki mengenai persoalan ketenagakerjaan di pabrik tersebut.

"Kami sedang mengidentifikasi apakah pabrik ini ilegal atau tidak," kata Riadil ketika ditanya apakah pabrik ini memiliki perizinan dan prosedur keselamatan yang memadai.