Potongan cerita pendek - kelas kosong masa SMA yang mengingatkanku pada dirinya
Recent newsCerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read more(Comments)
Daftar 10 Kota Termacet di Dunia – Bagi kita yang berada di Jakarta atau yang pernah pergi ke Jakarta, tentunya kita pernah terjebak macet di Jakarta. Mungkin menurut kita, Kota Jakarta adalah Kota yang termacet di Jakarta. Namun sebenarnya Jakarta bukanlah Kota yang terparah dalam hal kemaceten lalu lintas, hal ini dapat kita lihat dari data yang dipublikasi oleh sebuah situs database terbesar yang bernama Numbeo. Menurut Numbeo, Jakarta menempati urutan ke-17 dalam hal kemacetan lalu lintas dengan Indeks kemacetan sebesar 237,25. Jadi Kota manakah yang merupakan Kota Termacet di Dunia?
Menurut data Numbeo tersebut, Kota yang terparah dalam hal kemacetan lalu lintas adalah Kota Kolkata India dengan Indeks Kemacetan lalu lintas sebesar 363,15. Kota Termacet kedua masih merupakan Kota dari India, yaitu Kota Mumbai dengan indeks kemacetan hingga 342,51. Sedangkan Kota yang menempati urutan ketiga dalam daftar Kota Termacet di Dunia adalah Kota Dhaka Bangladesh dengan indeks kemacetan 332,97.
Indeks Kemacetan Numbeo atau Numbeo Traffic Index ini merupakan gabungan dari beberapa hal seperti waktu yang dihabiskan selama di jalan, tingkat ketidakpuasan perjalanan, CO2 yang dihasilkan dan ketidakefesienan yang terjadi selama kemacetan.
Berikut ini adalah 10 Kota Termacet di Dunia menurut Traffic Index (Indeks Kemacetan) yang dipublikasikan oleh Numbeo.
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 363,15
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 71,47 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 34101.33
Indeks ketidakefesienan : 415,27
Indeks Emisi CO2 : 7505.65
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 342,51
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 68,84 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 29113.54
Indeks ketidakefesienan : 298,49
Indeks Emisi CO2 : 7355,60
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 332,97
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 63,88 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 21013.30
Indeks ketidakefesienan : 410,21
Indeks Emisi CO2 : 10791.25
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 311,70
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 64,73 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 22286.25
Indeks ketidakefesienan : 251,90
Indeks Emisi CO2 : 6694,18
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 309,37
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 60,64 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 16598.66
Indeks ketidakefesienan : 301.77
Indeks Emisi CO2 : 10511.73
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 284.22
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 59.27 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 14933.11
Indeks ketidakefesienan : 261.35
Indeks Emisi CO2 : 7496.61
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 283.93
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 57.14 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 12550.53
Indeks ketidakefesienan : 263.90
Indeks Emisi CO2 : 9704.29
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 268.96
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 53.39 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 8967.27
Indeks ketidakefesienan : 296.09
Indeks Emisi CO2 : 10746.67
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 267.35
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 53.45 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 9023.49
Indeks ketidakefesienan : 307.37
Indeks Emisi CO2 : 10275.88
Indeks Kemacetan Lalu lintas : 260.15
Waktu yang dihabiskan selama di Jalan : 53.78 menit
Indeks ketidakpuasan perjalanan : 9308.76
Indeks ketidakefesienan : 245.17
Indeks Emisi CO2 : 8879.41
Sumber Referensi : data indeks diatas dikutip dari Trafic Index Numbeo (numbeo.com)
Cerita ini fiksi belaka, kemiripan dengan kejadian sesungguhnya hanyalah kebetulan, atau dirimu memang ingin membuatnya kebetulan 😅
read moreDalam konteks formulir C Plano pada Pilkada, singkatan “KWK” berarti “Kepala Wilayah Kerja”. Formulir C1-KWK Plano adalah catatan hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Formulir ini mencatat secara rinci perolehan suara di setiap TPS dan merupakan bagian penting dalam proses rekapitulasi suara.
read moreThe **Department of Government Efficiency (DOGE)** is a proposed initiative by President-elect Donald Trump, aiming to streamline federal operations and reduce wasteful spending. Announced on November 12, 2024, the department is set to be co-led by tech entrepreneur Elon Musk and former Republican presidential candidate Vivek Ramaswamy.
read moreKyle Singler is a former professional basketball player known for his collegiate success at Duke University and his tenure in the NBA.
read morePete Hegseth is an American television host, author, and Army National Guard officer, recently nominated by President-elect Donald Trump to serve as the United States Secretary of Defense.
read moreAnne Applebaum is a renowned journalist, historian, and author whose works delve into some of the most pressing and complex topics of the modern era. Her expertise lies in examining the intricacies of authoritarian regimes, the rise of populism, and the fragility of democratic institutions. Her Pulitzer Prize-winning book, "Gulag: A History," offers an in-depth exploration of the Soviet labor camp system, shedding light on the human suffering and ideological underpinnings of one of the 20th century’s most oppressive systems.
read morePlexity AI is a marvel of our times—a confluence of technological ingenuity and the boundless hunger for understanding. At its core, Plexity AI represents an advanced synthesis of artificial intelligence and machine learning, built not merely to mimic thought but to empower it. Unlike earlier iterations of AI, which focused on specialized tasks or data crunching, Plexity seems designed to operate as an expansive intellectual partner, capable of untangling the Gordian knots of complexity that define the modern era.
read moreCollaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without
Comments