Mengungkap cerita desa penari - cerita horor
Posted by: admin 4 years, 7 months ago
(Comments)
KOMPAS.com - Media sosial tengah ramai membahas tentang kisah horor kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari yang di-posting di akun @SimpleMan baru-baru ini.
Adapun kisah itu mengulas 6 pelajar yang tengah melangsungkan kegiatan KKN selama 6 minggu untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah.
Tidak lama kemudian, twit itu berkali-kali dibagikan oleh pengguna Twitter lainnya, bahkan warganet pun membagikan kisah itu di Facebook dan Instagram.
Kisah-kisah horor selalu memiliki panggung dan mendapat banyak respons yang tidak sedikit dari warganet.
Salah satunya vlog #JURNALRISA yang menampilkan kunjungan dirinya mengulas tempat-tempat yang dianggap seram dan berhantu.
Tidak kurang dari 3 hari, video tersebut sudah mampu menancap di trending YouTube.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada, Prof Koentjoro mengungkapkan bahwa tingginya respons masyarakat terhadap kisah-kisah horor diakibatkan karena adanya rasa percaya terhadap hal gaib.
"Jin itu menurut agama itu ada. Tetapi, apakah yang ada dalam vlog atau kisah horor ini beneran bisa disebut jin?" ujar Koentjoro saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2019).
Ia pun memberikan permisalan, yakni adanya sepeda Nabi Adam di Jeddah, Arab Saudi.
Beberapa orang ada yang percaya bahwa sepeda itu benar ada dan dipakai Nabi Adam pada masanya.
Di sisi lain, ada yang beranggapan bahwa menurut logika, zaman Nabi Adam belum ada teknologi atau penemuan sepeda.
"Nah, karena sudah percaya, akhirnya masyarakat secara langsung sudah ada dua golongan, dari kelompok percaya dan kelompok tidak percaya," ujar Koentjoro.
Selain itu, adanya platform media sosial memberikan efek echo chamber (pengulangan hal dalam sistem tertutup) yang membuat kisah horor semakin populer bagi masyarakat.
"Akibatnya, apabila ada echo chamber berarti ada saling penguatan antara kelompok yang percaya, akhirnya yang tidak terjadi menjadi terjadi (ada)," ujar dia.
Jadi, menurut Koentjoro kisah-kisah horor yang viral di media sosial merupakan permainan fiksi atau permainan menipu dari Bayes Kognitif (dua penafsiran berbeda).
Kemudian, kehadiran vlog dan kisah horor di media sosial mudah diterima masyarakat Indonesia, sebab mereka menyukai rasa penasaran, meski ada juga rasa takut dalam diri.
Misalnya, masyarakat yang tergabung dalam kelompok "percaya" akan hal gaib membuat rasa penasaran itu muncul.
Meski adanya rasa ingin tahu atau rasa penasaran dan mencoba mencari tahu dengan menonton vlog horor atau membaca kisah horor, hal itu dianggap wajar dalam ilmu psikologi.
"Barangkali ada displacement atau pengalihan obyek, dengan sesuatu yang tidak biasa. Sementara yang di vlog kan suatu yang biasa," ujar Koentjoro.
"Vlog menjadi sesuatu yang biasa, apakah itu permainan kamera atau lampu, yang menimbulkan rasa ingin tahu penonton," lanjut dia.
Dengan demikian, Koentjoro menjelaskan bahwa masyarakat dalam memandang kisah horor dalam versi tulisan atau video menimbulkan rasa ingin tahu.
Walaupun mereka tergolong dalam kategori percaya dan tidak percaya.
2 weeks, 3 days ago
What does the Fed do in 2008
Recent newsToday, one of the popular topic related to financial policy is the question on
read more2 weeks, 3 days ago
What is Lifetime Value of customer
Recent newsHave you ever heard about LTV? well if you talk about Macroprudential policy, it will be loan to value. But if you talk about startups and the world of tech, it refers to the Lifetime value of a company.
read more1 month, 1 week ago
Mengenal lebih dalam kurikulum merdeka
Recent newsAkhirnya Indonesia menerapkan kurikulum merdeka, namun sebenarnya apa sih itu kurikulum merdeka?
read more1 month, 3 weeks ago
How to understand the impact of interactive variable from interaction model to depended variable
Recent newsI tried from my own research. And here it is
read more2 months ago
Thing you should do, to not clutter the social media
Recent newsThere 7 things that really move the needle when it comes to social media. They aren’t always easy, but they really do produce results.
read more2 months ago
Elektabilitas cawapres 2024, Erick Thohir paling atas
Recent newsJelang Pilpres 2024, sejumlah nama telah teridentifikasi dan mendapat dukungan publik. Tiga teratas capres sejauh ini adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Ketiganya memang telah mengantongi dukungan dari beberapa partai politik. Namun, dukungan pada ketiganya tampak masih belum ajeg. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi publik juga belum ajeg, masih rentan terhadap perkembangan situasi politik maupun kondisi lain.
read more7 months, 3 weeks ago
Collaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without
Comments