10 Jembatan Terpanjang di Indonesia

(Comments)

10 Jembatan Terpanjang di Indonesia – Untuk menyeberang dari suatu pulau ke pulau lainnya ataupun menyeberangi dari suatu daratan ke daratan lainnya yang dipisahkan oleh Sungai, Jurang ataupun Selat dan Laut, salah satu cara yang terbaik dan termudah bagi penyeberang adalah dengan menggunakan jembatan. Namun untuk membangun Jembatan tersebut tidaklah mudah, karena memerlukan biaya yang sangat tinggi dan juga memerlukan berbagai pertimbangan baik secara nilai ekonominya maupun keamanannya. Kini, jembatan bukan saja dibangun untuk menghubungkan suatu pulau dengan pulau lainnya ataupun suatu daratan dengan daratan lainnya, tetapi juga dibangun untuk keperluan tertentu seperti jembatan layang yang dibangun untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di dalam Kota.

Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar di Dunia yang memiliki puluhan ribu pulau serta ratusan sungai besar dan kecil ini tentunya memiliki banyak jembatan-jembatan yang menghubunginya baik yang berukuran kecil maupun besar maupun besar. Jembatan yang terpanjang di Indonesia saat ini adalah Jembatan Suramadu (Surabaya Madura) yang menghubungi Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan panjang jembatannya adalah 5,438 meter. Jembatan Suramadu yang terbentang diatas Selat Madura ini dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2009, memerlukan sekitar 6 tahun untuk menyelesaikannya.

Daftar 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia

Berikut ini adalah daftar lengkap 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia beserta panjang jembatan dan lokasi jembatan tersebut.

1. Jembatan Suramadu

Nama resmi : Jembatan Nasional Suramadu

Panjang : 5.438 meter

Lebar : 30 meter

Provinsi : Jawa Timur dan Madura

Diresmikan pada tahun : Juni 2009

Catatan : Terbentang di atas selat Madura

2. Jembatan Pasupati

Panjang : 2.147 meter

Lebar : 21,53 meter

Provinsi : Jawa Barat

Kota : Bandung

Dioperasikan pada tahun : Juni 2005

3. Jembatan Siak

Nama resmi : Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah

Panjang : 1.196 meter

Lebar : 16.95 meter

Provinsi : Riau

Kabupaten : Siak

Diresmikan pada tahun : 2007

Catatan : Terbentang di atas Sungai Siak

4. Jembatan Merah Putih

Panjang : 1.140 meter

Lebar : 22,5 meter

Provinsi : Maluku

Kota : Ambon

Diresmikan pada tahun : 2016

Catatan : Terbentang di atas Teluk Dalam Pulau Ambon

5. Jembatan Ampera

Panjang : 1.117 meter

Lebar : 22 meter

Provinsi : Sumatera Selatan

Kota : Palembang

Diresmikan pada tahun : September 1965

Catatan : Terbentang di atas Sungai Musi

6. Jembatan Barito

Panjang : 1.082 meter

Lebar : 10,37 meter

Provinsi : Kalimantan Selatan

Kota : Banjarmasin

Diresmikan pada tahun : April 1997

Catatan : Terbentang di atas Sungai Barito

7. Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu)

Panjang : 789 meter

Lebar : 11 meter

Provinsi : Kalimantan Timur

Kota : Samarinda

Diresmikan pada tahun : Juli 2009

Catatan : Terbentang di atas Sungai Mahakam

8. Jembatan Rumpiang

Panjang : 753 meter

Provinsi : Kalimantan Selatan

Kota : Banjarmasin (menghubungkan kota Banjarmasin dengan kota Muarabahan)

Diresmikan pada tahun : April 2008

Catatan : Terbentang di atas Sungai Barito

9. Jembatan Kutai Kartanegara (Mahakam II)

Nama resmi : Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura

Panjang : 710 meter

Provinsi : Kalimantan Timur

Kota : Kutai Kartanegara

Diresmikan pada tahun : 2001

Catatan : Terbentang di atas Sungai Mahakam

10. Jembatan Barelang

Nama resmi : Jembatan Tengku Fisabilillah

Panjang : 642 meter

Provinsi : Kepulauan Riau

Kota : Batam

Diresmikan pada tahun : 1998

Catatan : Menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Barelang adalah singkatan dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang.

Baca juga : 10 Jembatan Terpanjang di Dunia

Catatan : Artikel ini diupdate pada bulan Februari 2017.

Currently unrated

Comments

Riddles

22nd Jul- 2020, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
20 Oct- 2019, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
20Aug- 2019, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
10Aug- 2019, by: Editor in Chief
424 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
10Aug- 2015, by: Editor in Chief
424 Shares 4 Comments

More News  »

What is Lifetime Value of customer

Recent news

Have you ever heard about LTV? well if you talk about Macroprudential policy, it will be loan to value. But if you talk about startups and the world of tech, it refers to the Lifetime value of a company. 

read more
2 weeks, 6 days ago

Mengenal lebih dalam kurikulum merdeka

Recent news

Akhirnya Indonesia menerapkan kurikulum merdeka, namun sebenarnya apa sih itu kurikulum merdeka? 

read more
4 weeks, 1 day ago

How to understand the impact of interactive variable from interaction model to depended variable

Recent news

I tried from my own research. And here it is

read more
1 month, 1 week ago

Thing you should do, to not clutter the social media

Recent news

There 7 things that really move the needle when it comes to social media. They aren’t always easy, but they really do produce results.

read more
1 month, 2 weeks ago

Elektabilitas cawapres 2024, Erick Thohir paling atas

Recent news

Jelang Pilpres 2024, sejumlah nama telah teridentifikasi dan mendapat dukungan publik. Tiga teratas capres sejauh ini adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Ketiganya memang telah mengantongi dukungan dari beberapa partai politik. Namun, dukungan pada ketiganya tampak masih belum ajeg. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi publik juga belum ajeg, masih rentan terhadap perkembangan situasi politik maupun kondisi lain.

read more
7 months ago

Perbedaan pandangan Dr Soepomo, Muh Yamin, dan Soekarno terhadap UUD 45

Recent news

Sebelum negara Indonesia merdeka, terdapat berbagai organisasi seperti BPUPKI. Di BPUPKI sendiri ada beragam peristiwa bersejarah. Misalnya adalah lahirnya pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara merdeka.
Pandangan ini lahir pada Sidang BPUPKI I di tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Nantinya, pandangan ini akan berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia setelah merdeka

Pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap Negara Merdeka pada Sidang BPUPKI

Mengutip buku IPS Terpadu – Jilid 2B, Sri Pujiastuti, dkk (2007:3), BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI lahir akibat janji PM Koiso untuk memerdekakan Indonesia agar Indonesia mau membantu Jepang melawan sekutu.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat berbagai hal yang terjadi selama BPUPKI terbentuk. Contohnya adalah lahirnya pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara merdeka pada Sidang BPUPKI I. Berikut penjelasannya:

1. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin berpidato pada tanggal 29 Mei 1945, yakni pada hari pertama Sidang BPUPKI I. Dalam pidato tersebut, Mohammad Yamin mengemukakan bahwa Indonesia harus merdeka berdasarkan peradaban bangsa sendiri, buka meniru negara lainnya.
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa Indonesia yang akan dibentuk meruppakan negara rakyat dalam suatu republik. Negara ini dipimpin oleh kepala negara pilihan serta dijalankan oleh kementerian dan bertanggung jawab pada majelis musyawarah

2. Soepomo

Soepomo menyatakan pandangannya akan negara merdeka pada tanggal 31 Mei 1945. Beliau berpendapat mengenai konsep negara integralistik yang mempunyai beberapa ciri-ciri, yakni:
  • Negara merupakan pengejawantahan secara organik oleh warga negara

read more
7 months ago

Sepuluh fakta menarik tentang Jepang yang banyak orang belum tahu

Recent news

Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Jepang yang mungkin tidak banyak diketahui orang:

read more
7 months ago

Kumpulan rumus rumus fisika

Recent news

Rumus-rumus Fisika memang terkadang sulit dipahami. Butuh ketelitian dan kesabaran dalam mencerna setiap pembahasannya. Sobat notafraid yang mungkin berencana masuk IPA atau sudah masuk jurusan tersebut pasti merasakan hal seperti itu.

read more
7 months, 1 week ago

More News »

Generic placeholder image

Collaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without