Kring… kring… kring suara jam berdering kencang bagaikan petir yang menyambar di kamar Feli. Feli pun perlahan-lahan membuka matanya. Hari ini aku ngantuk banget tapi aku harus bangun. karena hari ini pertama kalinya aku menerima mata pelajaran di bangku perkuliahan. Feli pun segera bergegas bangun untuk mepersiapkan dirinya untuk segera berangkat ke kampus. Setelah Feli selesai mandi Felipun menata barang-barang bawaanya untuk dibawanya ke kampus. Di saat itu pula Feli tiba-tiba melamun dan di dalam hatinya ia pun berkata, andai aku bisa masuk di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogja, pasti aku akan senang tapi ternyata Tuhan berkata lain, aahh… tapi mungkin Tuhan telah memberikan yang terbaik untukku walaupun Feli berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya tapi Feli harus tetap bersyukur karena bagaimanapun juga masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya di bangku perkuliahan yang disebabkan karena berbagai alasan, tapi Feli lain dari mereka, walau Feli dibesarkan dari keluarga sederhana tapi Feli masih bisa berkuliah walaupun dengan bantuan kak Doni. Akhirnya Feli pun tiba-tiba tersadar dari lamunannya. Ia pun segera bergegas menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama keluarga kecilnya.
Pagi ayah, pagi ibu, pagi kak doni. Feli pun berusaha tersenyum walau di hatinya masih tersimpan kegundahan akibat tidak keterimanya ia di salah satu Perguruan Tinggi di Yogja.
Tentu! Yuk kita lanjutkan ceritanya dengan nuansa gaya “Gege Mengejar Cinta”—dengan sentuhan humor ringan, sedikit drama, dan karakter Gege yang bakal muncul mengejar cinta diam-diam 😄
Bagian Lanjutan: Gege Muncul dengan Gaya Khasnya
Saat Feli duduk bersama keluarganya di ruang makan, suara sendok beradu dengan piring terdengar pelan. Kak Doni sesekali menatap Feli, lalu berkata,
“Kamu oke, Fel?”
Feli tersenyum kecut.
“Hehe… iya, cuma agak ngantuk. Kayaknya efek nonton drama Korea semalaman.”
Padahal bukan drama Korea yang membuatnya susah tidur. Tapi kegalauan karena gagal masuk kampus impiannya, dan… seorang cowok bernama Gege.
💡 Flashback: Siapa Gege?
Gege adalah teman bimbel Feli waktu persiapan UTBK.
Suaranya sok cool, rambutnya semi gondrong, dan jaketnya selalu penuh stiker motivasi absurd seperti:
“OTW PTN”,
“Niat aja dulu”,
dan yang paling janggal:
“Aku ngejar kamu, bukan kuota SNMPTN.”
Feli waktu itu selalu menganggap Gege aneh, tapi anehnya bikin penasaran.
🎬 Kembali ke Hari Ini
Saat Feli tiba di kampus barunya di Surabaya, ia merasa grogi. Banyak wajah baru, gedung-gedung asing, dan suasana yang jauh dari Yogja.
Tiba-tiba terdengar suara motor mendekat.
Braaapppp…
Seorang cowok turun dengan gaya percaya diri.
“Eh, ini jurusan Ilmu Komunikasi ya?”
Feli melirik, dan langsung melotot.
“GEGE???”
Gege membuka helm, tersenyum lebar.
“Kamu di sini juga? Wah… emang Tuhan sudah atur takdir, ya. Gagal di Yogja, ketemu di Surabaya. Rejeki nggak ke mana.”
Feli mau ketawa, mau nangis, bingung.
“Kamu… ikut kuliah di sini juga?”
Gege mengangguk mantap.
“Jelas dong. Aku nggak keterima juga. Tapi aku keterima sesuatu yang lebih penting…”
Feli memiringkan kepala, curiga.
“Apa?”
Gege tersenyum penuh gaya.
“Kesempatan buat deketin kamu tiap hari.”
💌 Bersambung…
Apakah Gege akan benar-benar mengejar cinta Feli atau hanya jadi teman sekelas yang tukang fotokopi tugas?
Apakah Feli bisa move on dari kampus impiannya dan membuka hati pada kampus barunya (dan cowok nyentrik bernama Gege)?
Tunggu kelanjutannya dalam episode berikutnya:
“Gege Mengejar Cinta: Modul 1 – Deketin Doi Tanpa Drop Out”
0 Comments